Manajemen Layanan ITIL ( Information Technology Infrastructure Library)


Manajemen Layanan

Manajemen Layanan adalah suatu metode pengelolaan yang berpusat pada sudut pandang konsumen layanan terhadap bisnis perusahaan.
Cara kita memahami manajemen layanan sangat mudah karena penting dan dibutuhkan dalam hidup manusia. Dengan mengumpulkan berbagai macam informasi penting untuk memenuhi segala kebutuhan manusia sehingga dapat berjalan dengan lancar. 
Manajemen Layanan sangat penting untuk perusahaan karena Manajemen layanan sangat dibutuhkan para perusahaan untuk beradaptasi pada perubahan lingkungan starategi yang mempengaruhi kehidupan organisasi.
Manajemen Layanan dapat membantu penyedia layanan untuk memberikan dan mengelola layanan dengan meningkatkan kualitas layanan di lingkungan perusahaan sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Manajemen layanan juga harus memastikan pekerjaan penyedia layanan berada dalam batas-batas yang telah ditentukan dan disepakati.

ITIL ( Information Technology Infrastructure Library)

ITIL adalah kerangka kerja umum yang menggambarkan Best Practice dalam manajemen layanan TI. ITIL menyediakan kerangka kerja bagi tata kelola TI, 'membungkus layanan', dan berfokus pada pengukuran terusmenerus dan perbaikan kualitas layanan TI yang diberikan, baik dari sisi bisnis dan perspektif pelanggan. Fokus ini merupakan faktor utama dalam keberhasilan ITIL di seluruh dunia dan telah memberikan kontribusi untuk penggunaan produktif dan memberikan manfaat yang diperoleh organisasi dengan pengembangan teknik dan proses sepanjang organisasi ada.


Alasan Kantor Pemerintahan Inggris membuat standar yang kemudian berkembang dan dikenal dengan istilah ITIL (Information Technology Infrastructure Library) adalah untuk memastikan terciptanya layanan publik yang berkualitas diseluruh lini pemerintahan kerajaannya. Dengan adanya sebuah panduan standar atau kriteria minimum ini diharapkan bahwa pemerintah pusat, daerah, distrik, hingga pada satuan terkecilnya dapat memberikan pelayanan kepada publik secara baik, dalam arti kata cepat, tepat, murah, dan terkendali. Mengingat bahwa hampir seluruh proses atau aktivitas pelayanan publik menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, maka dirasa perlu adanya rumusan standar yang harus dipatuhi oleh seluruh pelaku pemberi pelayanan (dan pemangku kepentingan terkait lainnya).









Ada 5 komponen yang terdapat dalam ITIL yaitu :


1)       Service Strategy
Service Strategy adalah inti dari service lifecycle. Ini adalah sebuah best practice yang mendorong pembangunan kebijakan service management dan proses berdasarkan ITIL lifecycle yang sukses. Penyedia layanan akan memiliki pandangan strategic pada workflow ITIL service management yang memungkinkan kontrol terhadap risiko dan biaya.
2)       Service Design
Service Design adalah transformasi dari Service Strategy menjadi tahapan-tahapan untuk memberikan pelayanan terhadap pengguna layanan. Fokus utamanya adalah bagaimana merancang layanan dan manajemen layanan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna layanan.
3)       Service Transition
Service Transition adalah mengantarkan dari kondisi saat ini ke kondisi baru. Sebagai contoh, clientsaat ini menggunakan Microsoft Windows XP. Kemudian ada proyek yang akan mengganti XP ke Windows 7 pada seluruh komputer. Service Transition berfungsi untuk memastikan bahwa proyek ini dilakukan secara sistematis, untuk mencegah gangguan yang terjadi di sisi client.
4)       Service Operation
Service adalah sekumpulan aktifitas yang mengatur operasional dari pelayanan yang efektif dan efisien untuk men-support client. Komponen ini adalah yang paling nampak dari client dan menjadi proses yang mana terjadi interaksi langsung dengan client sehingga menimbulkan umpan balik langsung pula. Aktifitas Service Operation meliputi : event, problem, request, access, dan incident management.


5)       Continual Service Improvement
Komponen ini adalah untuk memelihara atau meningkatkan nilai pelayanan kepada client dengan meningkatkan pada komponen transition, design, strategy dan operation. Sebuah sistem umpan balik biasanya digunakan untuk menerjemahkan masukan dari user menjadi strategi improvement.
Tujuan: 
Information Technology Infrastructure Library (ITIL) adalah untuk menyediakan petunjuk untuk praktek terbaik dalam manajemen layanan teknologi informasi. Ini mencakup pilihan yang dapat diapdopsi dan diadaptasi oleh organisasi berdasarkan kebutuhan bisnisnya, keadaan, dan kedewasaan dari penyedia layanan.


Section 2
Strategi Layanan

Strategi Layanan adalah tahap pertama dari Siklus Layanan ITIL. Strategi Layanan membantu untuk merancang, mengembangkan dan menerapkan manajemen pelayanan sebagai kemampuan organisasi dan aset strategis. Tahap Strategi layanan untuk membantu memastikan bahwa organisasi siap untuk mengelola biaya dan risiko yang terkait dengan mulainya layanan baru.

Jika strategi layanan tidak cermat maka risiko yang diterima adalah adanya kebocoran informasi tentang produk dan layanan pesaing sehingga pesaing dapat mengetahui strategi-strategi layanan yang disediakan. Risiko lainnya adalah peluang untuk mendapatkan keuntungan akan berkurang karena tidak mempunyai strategi untuk memasarkan produknya.

Jenis Penyedia Layanan:
Tipe I: ada dalam sebuah organisasi sematamata untuk memberikan layanan kepada satu khusus unit bisnis
Tipe II: melayani beberapa unit bisnis dalam organisasi yang sama
Tipe III: beroperasi sebagai penyedia layanan eksternal melayani beberapa pelanggan eksternal.

 4P dalam Strategi:
Perspective: visi dan arah yang berbeda
Position: dasar di mana penyedia layanan akan bersaing
Plan: bagaimana penyedia akan mencapai visi mereka
Pattern: cara mendasar untuk melakukan hal pola khas dalam keputusan dan tindakan dari waktu ke waktu.




Penggunaan ITIL untuk mengubah kemampuan manajemen layanan menjadi aset strategis, dengan menggunakan Manajemen Layanan untuk memberikan dasar bagi kompetensi inti, kinerja khusus dan keuntungan tahan lama, serta meningkatkan potensi penyedia layanan dari:
kapabilitas: kemampuan penyedia layanan (dalam hal manajemen, organisasi proses, pengetahuan dan orangorang) untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan menyebarkan sumber daya sumber daya: masukan langsung untuk memproduksi layanan, misalnya keuangan, modal, infrastruktur, aplikasi, informasi dan orangorang.
Otomasi proses manajemen layanan adalah penggunaan system computer dan perangkat lunak untuk mengotomatisasi proses. Proses dapat benar-benar otomatis sehingga tidak ada intervensi manusia yang diperlukan dan semi-otomatis dimana beberapa intervensi manusia diperlukan untuk membuat keputusan atau mengani pengecualian.

Section 3
Design Layanan
Design Layanan adalah kegiatan perencanaan dan pengorganisasian orang, infrastruktur, komunikasi dan komponen material layanan dalam rangka meningkatkan kualitas dan interaksi antara penyedia layanan dan pelanggan . Design layanan membantu untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan masa depan bisnis yang telah disepakati.

Terdapat 5 aspek individu dalam Desain Layanan
1)     Solusi layanan baru atau perubahan
2)     Sistem manajemen layanan dan perangkatnya, khususnya Portfolio Layanan
3)     Arsitektur teknologi dan sistem manajemen
4)     Proses, peran dan kemampuan
5)     Metode pengukuran dan satuan

Tujuan Design Layanan diantaranya :

a)     Desain layanan untuk mempertemukan manfaat bisnis yang telah disetujui
b)     Desain proses untuk menunjang sikus hidup layanan
c)     Mengidentifikasi dan mengelola resiko
d)     Desain keamanan dan kerentanan infrastuktur TI, lingkungan layanan, arsitektur, kerangka kerja, dan dokumen untuk menunjang desain dari kuaitas solusi TI
e)     Membangun keahlian dan kemampuan dalam TI
f)      Berkontribusi terhadap keseluruhan peningkatan kualitas layanan TI


Paket Desain Layanan (SDP) adalah mendefinisikan seluruh aspek dalam layanan TI dan keseluruhan persyaratan dari setiap tingkatan dalam siklus hidup layanan. SDP dihasilkan untuk setiap layanan TI baru, perubahan mayor, atau layanan TI yang dikeluarkan.


 Daftar Pustaka :

Komentar